
- 77
- 0
- 0
- 0
Bandung (3/9) – Pemerintah menggalang gotong royong
pelaksanaan aksi nyata bersama dengan warga Citarum untuk mengurangi pencemaran
dan merevitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Hal ini diwujudkan dalam
Program Pengurangan Risiko Bencana berbasis masyarakat.
Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Berbasis
Masyarakat ini merupakan bentuk implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental
yang bertujuan untuk mencapai perubahan pola pikir masyarakat di Kabupaten
Bandung Barat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Kami
mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai aksi nyata yang terkait langsung
dengan gerakan PRB seperti melakukan penghijauan, pembuatan biopori, dan juga
bersih-bersih Sungai Citarum” jelas Iwan Eka Setiawan Asisten Deputi
Pengurangan Risiko Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan ketika ditemui disela-sela acara workshop Gerakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Masyarakat
di Bandung, Jawa Barat.
Dalam workshop PRB ini selain dipaparakan mengenai upaya
revitalisasi dan pengendalian pencemaran Sungai Citarum, terdapat berbagai hal
lainnya yang dijelaskan terkait dengan upaya mitigasi bencana seperti pembuatan
jalur evakuasi, pembangunan tenda penampungan dan dapur umum, serta penyelamatan
kaum rentan (lansia, anak-anak, dan perempuan).
“Hal-hal ini bertujuan untuk kurangi korban jiwa dan
kerugian infrastruktur. Selain itu, masyarakat diedukasi untuk membuat konsep
pengurangan resiko bencana” papar Iwan Eka.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk nyata dukungan
terhadap Perpres No. 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan kerusakan
DAS Citarum. Kemenko PMK telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan
lembaga antara lain Dinas Lingkungan Hidup Provinsi , Komandan Satuan Tugas
Sungai Citarum, BPBD, juga termaksud dengan Baznas.
Sementara itu, Tubagus Haeri Asisten Deputi Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
sangat optimis program revitalisasi DAS Citarum berbasis masyarakat akan dapat
memberikan hasil yang positif. “Saya dapat laporan masyarakat sudah dapat memancing
dan juga Sungai Citarum dapat digunakan untuk juga melakukan aktivitas olahraga
termasuk dijadikan lokasi lomba 17-an”
jelas Tubagus. Ini merupakan hasil dari perubahan perilaku masyarakat yang
sadar akan pentingnya kebersihan.
Sebagai sungai strategis, Tubagus menekankan
pentingnya kontribusi masyarakat agar upaya revitalisasi DAS Citarum dapat
terus berjalan dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan terus oleh
masyarakat. “Citarum mensuplai 2000 MW listrik untuk jawa-bali Termasuk berkontribusi
juga sebanyak 6-8% terhadap program beras nasional jadi penting untuk terus
dipelihara” pungkas Tubagus.
Workshop Gerakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas Masyarakat
diikuti oleh kelompok masyarakat yang berasal dari Kecamatan Baleendah, Kecamatan
Dayeuh Kolot, dan Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Acara
berlangsung di Bandung dari tanggal 3-7 September 2018.