
- 47
- 0
- 0
- 0
“Perlu perubahan cara pandang masyarakat
secara cepat dan bersama-sama untuk merevitalisasi DAS Pusur sesuai dengan
semangat Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Pemerintah” ujar Iwan Eka,
Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK pada acara pembukaan
Seminar dan Aksi Nyata di Kecamatan Pulon Harjo Kabupaten Klaten.
DAS Pusur saat ini sedang dihadapkan
dengan permasalahan alih fungsi lahan khususnya di bagian hulu. Hal ini
menyebabkan hulu Sungai Pusur rawan akan tanah longsor dan erosi. Selain itu,
alih fungsi lahan juga berdampak pada pengurangan kawasan resapan air serta
muncul ancaman kekurangan air pemukaan di musim kemarau yang dapat mengganggu
aktivitas masyarakat.
Penting bagi seluruh pihak untuk melakukan
berbagai langkah antisipasi sehingga bencana alam seperti tanah longsor dan
erosi maupun dampak negatif terhadap aktivitas masyarakat dapat dicegah. “Pada
akhirnya melalui Seminar dan Aksi Nyata Revolusi Mental diharapkan kesadaran
masyarakat terhadap bencana dapat ditingkatkan dan juga dapat terbentuk kader
pelopor peduli lingkungan dan penanggulangan bencana atau juga dapat menjadi
titik awal terbentuknya desa tangguh bencana” ungkap Iwan Eka.
Langkah antisipasi ini diwujudkan dalam
aksi nyata Gerakan Indonesia Bersih dan Tertib untuk yang dilakukan di Sungai
Pusur. Aksi nyata yang dilakukan berupa penanaman pohon, pembersihan sampah
sungai Pusur, pengelolaan sampah, dan pembuatan resapan air.
“Aksi nyata ini merupakan komitmen yang
harus terus dijalankan sehingga DAS Pusur dapat terhindar dari ancaman
kerusakan maupun bencana seperti erosi dan tanah longsor. Implementasi GNRM
yaitu Gerakan Indonesia Bersih dan Tertib ini juga merupakan suatu gerakan
seluruh masyarakat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang
diperlukan oleh bangsa dan negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan
kesejahteraan rakyat serta mewujudkan lingkungan yang asri, lestari, dan bebas
dari kerusakan” papar Iwan Eka.
Ketua Yayasan LPTP Ahmad Mahmudi
menyampaikan, melalui Gerakan Indonesia Bersih diharapkan mampu mendorong
masyarakat berperilaku hidup sehat dan higienis dengan memperhatikan
pengelolaan sampah. “Setidaknya masyarakat sepanjang DAS Pusur menjadi peduli
dengan pengelolaan sampah, sadar dan paham akan bencana di sekitarnya sehingga
akan turut memperbaiki DAS Pusur yang semakin memburuk” jelasnya. Sedangkan
Melalui Gerakan Indonesia Tertib diharapkan masyarakat semakin tertib dalam
penggunaan ruang-ruang publik, tertib aturan terkait penggunaan lahan-lahan
sepanjang DAS dan tertib dalam pembuangan limbah agar tercipta lingkungan hidup
yang lebih baik.
Kegiatan seminar dan Aksi nyata Revolusi Mental ini merupakan aksi kolektif para pihak diantaranya Kemenko PMK, Yayasan LPTP, Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Tengah, PT. TIV Klaten, dan Pusur Institute, serta didukung oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Klaten dan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Sumber foto : hadisantoso.com