Perbaiki MCK, Laksanakan Gerakan Indonesia Bersih
- Beranda
- Kabar Revolusi Mental
- Berita Dan Artikel
- Perbaiki MCK, Laksanakan Gerakan Indonesia Bersih

Perbaiki MCK, Laksanakan Gerakan Indonesia Bersih
Kabar
Foto: (sumber: jitunes.com)
Menjaga
kebersihan lingkungan dan tempat tinggal dapat dinilai sebagai wujud
pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih, termasuk upaya penambahan sarana MCK. Di
samping sebagai upaya pencegahan stunting[i-[1]Â pula.
Â
“Saya kira ini cara kita untuk melakukan revolusi
mental di tingkat bawah. Kalau fasilitas umumnya bagus, warga akan berusaha
untuk berperilaku bagus juga. Tapi kalau Fasumnya (Fasilitas Umum—red) tidak
bagus, aut-autan (berantakan--red) mereka
juga tidak akan berperilaku tertib dan rapi,†kata Menko PMK, Muhadjir Effendy
dalam kunjungan kerjanya di Kelurahan Kwitang dan Kelurahan Bungur, Kecamatan
Senen, Jakarta Pusat, awal September ini. Kunjungan kerja ini sendiri merupakan
upaya inisiasi Menko PMK dalam rangka perbaikan Fasilitas Umum (Fasum), khususnya
rehabilitasi fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK).
Â
Menko PMK mengungkapkan bahwa rehabilitasi MCK yang
dilakukan di Kelurahan Kwitang dan Kelurahan Bungur ini merupakan hasil kerja
sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR),
sebagai tindak lanjut kunjungan kerja Menko PMK sebelumnya terkait penyaluran
bantuan sosial (bansos) terdampak Covid-19 di wilayah yang sama. “Waktu itu
saya kunjungan ke sini melihat ada 140 KK, yang ada hanya satu fasilitas umum
MCK yang dapat digunakan dengan kondisinya sangat tidak memadai. Kemudian saya
mohon bantuan Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono—red)) untuk merenovasi
bangunan tersebut dan tidak lama sudah jadi. Menurut saya sudah bagus,†ujar Menko
PMK lagi.
Â
Menurutnya, rehabilitasi MCK semacam itu juga
dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah peningkatan angka stunting
di Indonesia, yang saat ini masih menyentuh angka 27 persen, sedangkan presiden
menargetkan angka stunting di tahun 2024 bisa turun di angka 14 persen. “Untuk
itu kita juga membutuhkan bantuan dan kerja sama dari semua pihak, termasuk
pemerintah daerah dan Kementerian PUPR, sekaligus dalam penanganan Tuberkulosis
(TB) yang angkanya di Indonesia masih 850 ribu penderita dan itu pun yang
tercatat.â€
Â
Menko PMK lebih lanjut menegaskan bahwa masalah
stunting dan TB bukan hanya persoalan gizi ibu hamil tetapi juga dukungan Fasum
bagi masyarakat dalam melakukan upaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk itu, Dia berharap para pemangku kepentingan setempat, baik RT/RW, lurah,
maupun camat dapat menggerakkan masyarakat untuk hidup lebih bersih, tertib,
gotong-royong, serta peduli terhadap lingkungan dan bangunan MCK yang sudah
direnovasi.
Â
Pada kesempatan itu, Lurah Kwitang, Rasimun memastikan
para pemangku kepentingan mulai dari RT/RW, LPMK, bersama-sama dengan warga
setidaknya 200 kepala keluarga (KK) atau sekitar 400-500 jiwa yang memanfaatkan
Fasum MCK ini akan menjaga dan merawat dengan baik. Hasil musyawarah warga
sendiri menyepakati bahwa mereka akan membayar iuran sebesar Rp10 ribu per Kepala
Keluarga per bulan. Dana iuran itu akan dimanfaatkan untuk membayar biaya
listrik, pemeliharaan kebersihan, dan keamanan. “Insya Allah ke depan akan kami lakukan pemeliharaannya agar tetap
baik, tetap ada kepengurusan yang akan menjamin tetap rapih dan terlihat indah.
Sekali lagi terima kasih kepada Kemenko PMK dan Kementerian PUPR atas bantuan
rehabilitasi fasum MCK di kampung kami,†ucap Rasimun.
Â
Secara umum, perbaikan dan penambahan Fasum MCK ini
merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih dari Gerakan Nasional Mental. Gerakan
Indonesia Bersih (GIB) sendiri bertujuan untuk memotivasi dan memberikan
dorongan kepada masyarakat agar semakin peduli dalam membersihkan dan
menyehatkan lingkungannya. GIB dilakukan melalui berbagai upaya bersama dan
tindakan nyata dengan sasaran mencakup seluruh fasilitas publik terutama sarana
kesehatan, instansi milik pemerintah, infrastruktur umum, dan sarana
kemasyarakatan lainnya. (*)
Diolah dari berbagai sumber
Â
 [i-[1]Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan
pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang
lama
Komentar pada Berita Ini (0)