Kemenko PMK: Cegah Sampah dan Limbah Untuk Pelihara Ekosistem Perairan Indonesia
- Beranda
- Kabar Revolusi Mental
- Berita Dan Artikel
- Kemenko PMK: Cegah Sampah dan Limbah Untuk Pelihara Ekosistem Perairan Indonesia

Kemenko PMK: Cegah Sampah dan Limbah Untuk Pelihara Ekosistem Perairan Indonesia
“Masyarakat Indonesia harus bersyukur
karena negara kita diberikan anugerah oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa wilayah
perairan berupa lautan, sungai, dan danau yang tersebar luas di seluruh penjuru
Indonesia. Perairan Indonesia memiliki potensi sumber daya dan ekosistem yang secara
bergotong-royong harus dijaga agar selalu lestari dan bermanfaat bagi Masyarakatâ€
jelas Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Wilayah lautan Indonesia dikenal memiliki
berbagai jenis ikan yang statusnya saat ini terancam punah dan harus dijaga
keberadaanya seperti ikan hiu, ikan paus, ikan pari, dan lainnya. Selain itu, di
perairan tawar seperti sungai dan danau, terdapat lebih banyak lagi potensi
perikanan yang harus dijaga agar dapat dimanfaatkan untuk memajukan
perekonomian daerah-daerah yang ada di Indonesia.
“Maka dari itu, penting bagi kita semua
untuk menjaga ekosistem perairan agar selalu bersih dan tidak tercemar sehingga
ikan pun dapat terus hidup dan lestari serta bermanfaat†tambah Nyoman.
Menurut Nyoman, ancaman terbesar bagi
wilayah perairan di Indonesia adalah limbah domestik, pabrik, hingga berbagai
jenis sampah terutama sampah plastik. Seringkali berbagai jenis limbah dan
sampah ini dibuang oleh masyarakat ke aliran sungai maupun ke lautan sehingga
berakibat buruk bagi ekosistem terutama ikan.
“Limbah dan berbagai jenis sampah terutama
sampah plastik merupakan ancaman utama wilayah perairan di Indonesia. Selain
mencemari dan merusak fungsi perairan, limbah dan sampah ini juga berakibat
buruk terhadap ikan-ikan yang hidup di dalam sungai maupun laut†ungkapnya.
Oleh karena itu, Nyoman menekankan
pentingnya kesadaran masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan wilayah
perairan yang ada di Indonesia. Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
khususnya Gerakan Indonesia Bersih, masyarakat diajak untuk bergotong royong
menjaga kebersihan lingkungan dari sampah maupun limbah.
“Gerakan Indonesia Bersih merupakan salah
satu bagian dari GNRM yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar
meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat
sehingga ekosistem dapat terjaga. Aksi nyatanya diwujudkan dalam kegiatan
gotong royong membersihkan lingkungan baik itu tempat tinggal, lokasi kerja,
maupun alam seperti sungai dan laut†papar Nyoman.
Sungai Citarum merupakan salah satu fokus
dari implementasi Gerakan Indonesia Bersih. Selain sebagai Gerakan Pengurangan
Resiko Bencana, aksi nyata ini juga bertujuan agar eksosistem dan fungsi dari
Sungai Citarum dapat kembali normal. “Selain Sungai Citarum, aksi nyata Gerakan
Indonesia Bersih juga telah dilaksanakan di wilayah pesisir pantai salah
satunya di Manado di bulan Oktober lalu. Pemerintah terus berkoordinasi dan
juga meningkatkan kerjasama agar kebersihan lingkungan menjadi sebuah budaya di
masyarakat†jelas Nyoman.
Nyoman juga mengingatkan agar masyarakat mengurangi
konsumsi berbagai produk berbahan dasar plastik seperti tempat minum, sedotan,
kantong plastik dan lainnya. “Sampah-sampah plastik ini sulit diurai dan
apabila dibuang ke sungai, danau, maupun laut akan berakibat buruk bagi
ekosistem terutama ikan. Jadi kurangi penggunaan produk plastik†pungkasnya.Â
Komentar pada Berita Ini (0)