Dede Suryana: Atlet Selancar yang Mendunia Asal Cimaja
- Beranda
- Kabar Revolusi Mental
- Berita Dan Artikel
- Dede Suryana: Atlet Selancar yang Mendunia Asal Cimaja

Dede Suryana: Atlet Selancar yang Mendunia Asal Cimaja
Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu destinasi selancar terbaik dunia karena keindahan pantai dan gulungan ombaknya yang sempurna. Mari kita manfaatkan sebaik-baiknya kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah untuk menggali potensi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Jakarta
(24/02/2021) Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) pada 2020 lalu,
memasukkan selancar sebagai cabang olahraga resmi Indonesia. Sebagai negara
bahari tampaknya olahraga selancar masih belum sepopuler dengan cabang olahraga
lainnya, seperti bulu tangkis, sepak bola, basket, renang, atletik, dan
lainnya. Namun di dunia selancar internasional, nama Dede Suryana telah lama
dikenal sebagai peselancar andal yang mengharumkan nama Indonesia. Pria kelahiran
1985 itu juga berhasil membesarkan kampung halamannya yang merupakan desa
nelayan di Cimaja, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, menjadi lebih dikenal luas.
Dede yang lahir
dari keluarga petani, pertama kali mengenal selancar pada usia 7 tahun.
Ketertarikannya mulai muncul manakala menyaksikan orang asing berselancar di
pantai Cimaja, dekat tempat tinggalnya. Ia pun mulai berlatih berselancar
dengan modal papan selancar hasil pemberian. Pada usia 15 tahun, Dede mantap
mengukuhkan karier keatletannya dengan pindah ke Bali dan mulai mengikuti
berbagai kompetisi selancar. Berbagai kejuaran selancar taraf internasional pun
telah diikuti Dede, mulai dari benua Asia, Eropa, Australia, hingga Amerika.
Torehan prestasi
yang berhasil diukir Dede di antaranya, juara Indonesian Surf Championship, Asean
Beach Games, dan Asian Surfing Championship. Dede bahkan pernah mengalahkan
peselancar legendaris dunia, Robert Kelly Slater, pada kompetisi Todd Chesser
Memorial Contest 2003. Dede
juga merupakan peselancar Indonesia pertama yang pernah mengikuti World
Championship Tour (WCT). Talentanya yang berhasil membuat decak kagum
peselancar dunia itu pun diabadikan dalam film dokumenter berjudul
Chasing Wave garapan sutradara asal Australia. Membanggakan sekali bukan, sobat
Revmen?
Melansir wawancara
Dede dengan Metro TV dalam program Susi Cek Ombak, Dede berharap agar ke
depannya olahraga selancar lebih dikenal luas masyarakat Indonesia dan
menelurkan atlet-atlet selancar berbakat yang mampu bersaing ditaraf dunia.
Sebagai bentuk dedikasi, ia lantas membuka sekolah selancar di tempat
tinggalnya, Cimaja, selain membuka toko peralatan selancar. Sekolah selancar
itu tidak hanya melatih agar lihai menaklukan ombak, namun juga memberikan
edukasi olahraga selancar yang berwawasan lingkungan dengan melakukan aksi
bersih pantai sebelum latihan. Dede bahkan juga menerima imbalan mengajar
selancar dari muridnya bukan dengan uang melainkan botol plastik bekas untuk
didaur ulang.
Indonesia sebagai
negara kepulauan yang dikelilingi oleh Samudera Hindia dan Pasifik, memiliki
banyak sekali lokasi pantai indah dan ombak yang sempurna untuk berselancar
berkelas dunia. Bahkan, Indonesia kerap disebut-sebut sebagai surga bagi
peselancar dunia yang memburu ombak. Beberapa titik lokasi selancar terbaik di
Indonesia di antaranya, Sipora (Mentawai), Sorake (Nias), Nihiwitu (Sumba),
Morotai (Maluku), dan Biak (Papua). Sayang sekali bukan kekayaan potensi
Indonesia yang begitu melimpah kalau disia-siakan? Yuk, cintai dan manfaatkan
potensi kekayaan Indonesia sebaik-baiknya guna menorehkan berbagai prestasi dan
mengharumkan nama bangsa di panggung dunia!
Penulis: Melalusa
Susthira K.
Editor: Harod
Novandi
Komentar pada Berita Ini (0)